twitter

Rabu, 11 Juli 2012

Detail Persiapan Interview

Untuk menghadapi interview, persiapan kita harus mulai dari 24 jam sebelum interview. Untuk lebih jelasnya coba simak persiapan menit-menit terakhir selama 24 jam sebelum wawancara berikut ini:

* Sehari sebelumnya
Cobalah untuk survei ke tempat wawancara. Hitung waktu yang ditempuh untuk mencapai tempat tersebut. Pelajari juga jalan-jalan yang terhindar dari kemacetan dan berbagai hambatan. Sehingga esoknya Anda dapat memperkirakan waktu dan jalan yang pas untuk perjalanan dan Anda tidak terlambat sampai di tempat tujuan.


* Malam sebelumnya
Pelajari daftar riwayat hidup atau curriculum vitae Anda. Cobalah berlatih wawancara dengan keluarga Anda. Ungkapkan keahlian dan ketrampilan Anda dengan suara yang jelas. Kalau perlu tuliskan 'point-point' penting tentang keahlian Anda di sehelai kertas kecil. Siapkan juga busana dan perlengkapan untuk wawancara esok hari, seperti sepatu, tas, 'note book', alat tulis, dll. Pilihlah busana yang paling netral dan sesuai dengan perusahaan yang mengundang Anda wawancara. Pastikan tidak ada satu hal pun yang tertinggal. Setelah semua telah dipersiapkan, segeralah tidur. Ingat, Anda membutuhkan energi yang cukup untuk sebuah wawancara maka jangan tidur terlalu larut!

* Pagi sebelumnya
Bangunlah lebih awal untuk mempersiapkan keberangkatan Anda. Jangan lupa mandi dan sarapan. Ingat, sarapan ini cukup penting karena berfungsi sebagai penyimpan energi mulai dari perjalanan sampai saat wawancara. Karena apa jadinya jika saat wawancara berlangsung kepala anda pusing dan perut mual karena perut kosong..? Sungguh sangat tidak nyaman bukan....?

* 10 menit sebelumnya
Setibanya di tempat tujuan, jangan lupa untuk ke toilet terlebih dahulu. Kadang memang Anda dilanda rasa 'nervous' yang berlebihan sehingga Anda ingin buang air kecil. Saat ke toilet sekaligus perhatikan dan rapihkan penampilan Anda. Setelah itu, sambil menunggu, simak obrolan orang yang sama-sama menunggu wawancara sekaligus mempelajari situasi dan apa saja kira-kira yang akan ditanyakan.

Dengan demikian ketika tiba giliran Anda untuk diwawancara, Anda tak perlu ragu dan grogi. Anda pun dapat lebih lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
apa cara wawancara yang biasa dilakukan:

Tatap
muka

Jarak
jauh (telepon). Interview via telepon umumnya dilakukan apabila
pelamar tinggal jauh dari institusi yang dilamar. Kebanyakan
interview untuk beasiswa doktoral di luar negeri dilakuakan via
telepon, bahkan juga untuk sebagian interview pekerjaan.



Persiapan
umum :

Persiapkan
waktu dan tempat dengan baik. Cari tahu lokasi interviewnya (survei
dulu sehari sebelumnya), bagaimana mencapainya (kendaraan pribadi,
bus, taksi, dll).

Persiapkan
diri dengan baik. Usahakan tidur dengan cukup malam sebelumnya, jaga
mood hari itu supaya selalu dalam kondisi yang baik. Jika sedang
sakit atau kurang fit, minta agar waktu interviewnya bisa dialihkan
ke lain hari. Pakai pakaian yang sesuai, jangan overdressed, hehe.

Pelajari
CV dengan baik. Siapkan juga data-data pendukungnya, misalnya
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sewaktu mahasiswa,
pengalaman bekerja selama ini, pengalaman seminar, pelatihan, dll.

Pelajari
dan dalami perusahaan/institusi tempat melamar pekerjaan atau
beasiswa.

Cari
tahu penginterviewnya, dan apa backrgoundnya (HRD, Manager,
Profesor, dll). Hal ini berguna untuk membayangkan jenis pertanyaan
apa yang akan muncul.

Bayangkan
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ditanyakan, dan siapkan
jawabannya dalam garis besar. Contoh pertanyaan yang biasa
ditanyakan adalah seperti :

Biasanya
pertanyaan awal basa-basi aja. Contoh : How you get here by?
(mungkin sedikit informasi buat perusahaan tentang background
ekonomi kita secara umum, klo kita berasal dari luar kota)

Can you tell me
about your self? (biasanya diteruskan dengan
pertanyaan yang mengharuskan kita menyebutkan kelebihan dan
kekurangan diri sendiri)

Can you please go
through your backgrounds and experiences first before moving
towards other questions?

Why do you think
you can do the specify job?

How do you
backgrounds and experiences support you in this job?

How would your
other activity support your professional work?

How much do you
currently earn and how much would you expect for next salary?

Saat wawancara :

Jangan
lupa men-silentkan HP atau klo perlu matikan aja.

Menit-menit
awal pertemuan / interview adalah momen terpenting. Kesan awal akan
menetapkan pandangan sang interviewer selama proses unetrview
tersebut. Ucapkan salam, jabat tangan semua interviewer (nah, buat
para jobseeker akhwat, sy juga masih bingung soal ini klo
interviewernya laki-laki…) dengan mantap, jangan duduk sebelum
dipesilahkan atau sebelum sebelum interviewernya duduk.

Sapa
semua nama dengan sebutan formalnya dulu (misalnya: Bapak Budi,
Profesor Smith, Doctor Green, dll).  Jika diminta untuk memanggil
hanya dengan nama kecilnya, lakukanlah.

Be calm. Take your
time before answering the question. Tarik napas
yang dalam, pikir dulu dengan baik sebelum menjawab.

Be confident (but
not over confident). Jangan merasa minder apabila
diiterview seorang direktur atau profesor. Mereka juga pernah dalam
posisi kita, dan kita juga harus yakin suatu ketika kita bisa
menggantikan posisi mereka! Tapi, jangan sampai terkesan arogan.
Pikirkan semua kata-kata sebelum menjawab, tapi jangan terlalu lama
juga, nanti dikira lemot, hehe.

Maintain
eye contact (nah, sekali lagi buat jobseeker akhwat, soal ini mah sy
jg masih bingung, tp mungkin kasusnya bisa dibilang ”darurat” so
mungkin boleh, hehe..). Jika sulit melakukannya, lihat fokuskan
pandangan mata pada titik di antara kedua mata interviewer. Dengan
eye contact ini, kita akan terlihat percaya diri dan optimis.

Keep
your posture (bahasa tubuh). Jika anda duduk, jangan terlalu sering
mengganti posisi. Jangan menyilangkan tangan dan kaki. Jangan
menggaruk-garuk tangan atau kaki. Jika berdiri (presentasi), jangan
membelakangi interviewer, jangan berjalan-jalan terlalu banyak,
berdiri tegak dan yakin.

Know what you want.
Kita harus punya gambaran apa yang realistically
akan dilakukan 5-10 tahun ke depan. What you want to be in the
future.

Do not say things
that you aren’t sure about. Sekali lagi,
pikirkan dulu apa yang akan dikatakan.

Tanyakan
kembali jika ada pertanyaan yang tidak dimengerti.

Jawab
semua pertanyaan dengan straigtforward, jangan bertele-tele dan
berpanjang-panjang.

Saat
sudah selesai, ucapkan terimakasih atas kesempatan wawancara
tersebut.

Khusus
untuk interview via telepon

Biasanya
dilakukan secara bersama-sama (conference call) atau pun hanya oleh
satu orang.

Sediakan
tempat khusus untuk menerima telepon ini (idealnya di dalam kamar,
dan kunci pintunya).

Klo
ada gunakan speaker phone, supaya bisa lebih konsentrasi pada
interview

Klo
perlu, rekam jalannya interview agar kita dapat belajar dari
pengalaman tersebut.

Siapkan alat tulis untuk mencatat nama, pertanyaan, dan kemungkinan
jawabannya.

Beberapa
institusi atau interviewer akan meminta kita untuk menyiapkan sebuah
presentasi mini terhadap sebuah masalah yang dikemukakan terlebih
dahulu sebelumnya (via email/telepon). Siapkan dengan baik
presentasinya, dan sesuaikan waktunya dengan alokasi waktu yang
tersedia. Klo waktunya tidak dispesifikasikan, buatlah untuk durasi
kira-kira 10 menit aja. Bila melamar sekolah doktoral, kemungkinan
besar akan diminta untuk membuat proposal pendek (1-2 halaman) yang
menjelaskan rencana penelitian kita. Biasanya proposal ini tidak
perlu memuat referensi yang terlalu dalem, cukup 1-2 aja, yang
penting background analisis, tujuan, metode, data colection, dan
analisisnya baik, dan jangka waktunya sesuai dengan timeframe
studinya (1-3 tahun)





Pastikan boss-boss sudah tahu lokasi wawancara. Disarankan beberapa hari sebelum wawancara, boss-boss sudah mengetahui lokasi wawancara/interview.

Kenakanlah pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.

Mempersiapkan surat-surat atau dokumen yang perlu ( surat lamaran, CV anda, dan surat yang dibutuhkan lainnya )

Mempersiapkan diri untuk menjawab berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan. Sebaiknya boss-boss berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.

Usahakan untuk tiba 15 menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara). Namun usahakan jangan terlambat, karena banyak perusahaan yang langsung menganggap anda gagal bila terlambat.

Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.

Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).

Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.

Ingat dengan baik nama pewawancara.

Lakukan kontak mata dengan pewawancara.

Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.

Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.

Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.

Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.

Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur. Banyak yang gagal hanya lantaran berkesan sombong, takabur, atau sok tahu.

Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.

Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.

Ajukan beberapa pertanyaan bermutu di seputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.

Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.

Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.

Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar